Resume "Start-up" Manajemen Sumberdaya

Start-Up

Cerita pertama bermulai dari 2 bersaudara, bernama Seo Dal Mi dan Seo In Jae. Ayah mereka memutuskan untuk keluar dari perusahaannya, tetapi ibunya tidak setuju dan meminta untuk bercerai. Sehingga mereka berdua berpisah, dengan Seo Dal Mi mengikuti ayahnya dan Seo In Jae mengikuti ibunya. Ibunya menikah lagi dengan pria yang sangat kaya dan Seo In Jae mengganti namanya menjadi Won In Jae. In Jae berhasil membangun perusahaannya sendiri dengan uang ayah tirinya, sedangkan Dal Mi harus bekerja keras dikantor untuk mencukupi kebutuhannya. Karena berpisah, Dal Mi sangat sedih, dan untuk menghapuskan kesedihannya, neneknya bertemu dengan Han Ji Pyeong, yang baru saja memenangkan perlombaan investasi virtual, dan menyuruhnya menuliskan surat dengan nama orang lain, dan dipilih "Nam Do-San". Han Ji Pyeong juga diberikan tempat tinggal oleh nenek itu, dan mengantarkannya ke bank untuk membuat rekening yang akan digunakan untuk investasi. Setelah mendapatkan total 80 juta, ia berangkat ke Seoul karena diterima oleh sebuah universitas. Namun kejadian tragis menimpa Dal Mi, yaitu ayahnya tertabrak mobil saat ingin menyebrang, dan meninggal setelah beberapa saat karena tidak ingin dibawa kerumah sakit.

Beberapa tahun kemudian mereka dipertemukan lagi dalam acara Sandbox, dan In Jae memberitahu bahwa Dal Mi salah pilihan untuk tinggal bersama ayahnya. Sejak itu, Dal Mi bertekat untuk mengalahkan saudaranya itu sendiri. Karena itu Dal Mi bertekat mencari Do-san, pemilik SamSan Tech dengan 2 temannya Lee Chul San dan Kim Yong San, untuk mengajaknya pada acara networking oleh In Jae. SamSan Tech saat itu sedang mengikuti perlombaan CODA, yaitu perlombaan kecerdasan buatan pendeteksi benda, dan mereka menang.

Setelah itu Dal Mi dan In Jae keluar dari perusahaannya masing-masing untuk mengikuti acara sandbox. SamSan Tech, yang baru saja memenangkan CODA, juga ikut dalam acara tersebut. Namun mereka tidak lolos pada tahap pertama. Sedangkan Dal Mi dan In Jae lolos, dan menjadi CEO. Setelah itu Dal Mi memohon kepada SamSan Tech untuk merekrutnya sebagai CEO SamSan Tech. Tetapi In Jae meminta kepada mereka untuk bergabung dengan developer teamnya. Mereka bertiga kemudian memutuskan untuk menerima Dal Mi sebagai CEO mereka. Sehingga keanggotaan mereka mempunyai CEO (Seo Dal Mi), CTO (Nam Do San), dan 2 engineer (Lee Chul San dan Kim Yong San). Mereka sekarang kekurangan designer, sehingga Dal Mi memohon dengan berlutut kepada Jeong Sa-Ha untuk direkrut ke perusahaan Start-Up nya. Sesudah itu, maka sumber daya manusia / human resource yang dimiliki oleh SamSan Tech adalah CEO (Seo Dal Mi), CTO (Nam Do San), 2 engineer (Lee Chul San dan Kim Yong San), dan designer (Jeong Sa-Ha), serta dimentori oleh Han Ji-Pyeong. Sumber daya lainnya, yaitu peralatan yang digunakan selama acara sandbox tersebut antara lain adalah Hardware (berupa laptop, handphone, flash drive, dan lainnya), software (berupa aplikasi untuk membangun dan menjalankan program kecerdasan buatan, dan lainnya), peralatan (berupa meja, kursi, layar, microphone, serta peralatan presentasi lainnya).

Untuk tahap pertama, tahap hackathon selama 48 jam, mereka membuat dan membangun aplikasi untuk mendeteksi tulisan apakah palsu atau tidak. Pembagian pekerjaan pada tahap pertama ini adalah

- Engineer: mengerjakan program yang ingin dibuat pada hackathon ini

- CEO: memberi ide, memberi semangat, serta melakukan presentasi terhadap program

- Designer: membuat design daripada visual yang dipakai pada saat presentasi

Ternyata aplikasi itu cukup untuk meloloskan mereka. Mereka mendapatkan kantor sendiri, dan kemudian Dal Mi menyebutkan bahwa di kantor harus menyapa dengan formal, tetapi Sa Ha tidak setuju dan pada akhirnya menggunakan panggilan nama saja. Pada saat uji tuntas oleh mentor, Saham dari SamSan Tech awalnya adalah sebagai berikut:

- Do San 19% 

- Dal Mi, Chul San, Yong Shan, Sa Ha, dan ayah Do San 16%

- Sepupu Do San sebesar 1%

Mereka dimarahi dan dikritik oleh mentor mereka, yaitu Han Ji Pyeong, yang mengatakan harus ada orang yang memegang lebih besar daripada 60% dan sebisa mungkin 90%. Selanjutnya mereka merevisinya sehingga Do-san memegang saham sebesar 64% sedangkan Dal-Mi adalah 7%. Dikantor Dal-Mi juga menjelaskan biaya yang digunakan sebesar 30% biaya darurat, dan 70% digunakan untuk sumber daya peralatan/tools untuk development, serta biaya perjalanan dan lainnya

Untuk ketahap selanjutnya mereka memutuskan untuk membuat, membangun, dan mengembangkan aplikasi untuk membantu orang tunanetra yang sedang mencari jawaban dengan pendeteksi kamera dan voice recognition (pengenalan suara) melalui handphone mereka. Kemudian mereka menamainya NoonGil. Han Ji Pyeong pun tidak setuju dengan aplikasi NoonGil mereka yang dianggap tidak cost efisien karena memerlukan biaya yang besar, serta pendapatan yang kurang baik. Mereka tetap mengembangkan aplikasi itu dengan mencari investor. Investor yang datang kepada mereka adalah perusahaan ayah Won In Jae, yaitu Morning Group. Morning Group ini mencoba untuk menipu SamSan Tech untuk menjadikan mereka sebagai "Pegawai" mereka, namun Dal Mi menemukan cara untuk membebaskan mereka, dan Morning Group melakukan investasinya secara benar karena tidak mau dipandang buruk oleh masyarakat publik. Lalu, mereka mengembangkan NoonGil tersebut dan melakukan presentasi aplikasi itu pada hari demo nya. Mereka menang dikarenakan aplikasi mereka masih dapat dioperasikan/dibuka dengan teknologi lama.

Pengembangan aplikasi NoonGil ini tidak berhenti sampai disitu. Mereka memutuskan untuk meneruskan development aplikasinya. Mereka bertemu dengan perusahaan 2STO dan melakukan kontrak perjanjian yang mendapatkan mereka uang tiga miliar untuk development aplikasinya. Mereka tanpa berpikir panjang dan meminta nasihat dari Han Ji Pyeong, melakukan perjanjian kontrak tersebut yang ternyata bukan seperti yang diharapkan mereka. Kontrak tersebut mengakuisisi SamSan Tech kepada perusahaan 2STO itu. Mereka hanya mengambil developer pembangun SamSan Tech awal saja (Nam Do San, Lee Chul San dan Kim Yong San), sedangkan CEO (Dal Mi) dan designernya (Jeong Ha-Sa) tidak diambil. Karena itu, SamSan Tech kemudian bubar dan tidak bisa mengembangkan aplikasi pemenang sandbox itu.

Setelah beberapa tahun, ketiga pencetus SamSan Tech ini kembali dari kontrak mereka dari 2STO. Mereka langsung bergabung kembali dengan Dal Mi, dan kali ini In Jae juga ikut bergabung. Mereka membuat sebuah proyek baru, dimana mereka membuat mobil mengemudi yang otomatis tanpa orang yang mengendalikannya, dan menamainya "Tarzan".  Selanjutnya, mereka mengikuti lomba international, yaitu "Tender", dan memenangkannya. Setelah itu mereka menjadi sukses dan bisa memetik buah perjuangan mereka selama berjuang dari awal hingga saat ini.

Komentar

Postingan Populer